Apa
itu alergi?
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di
mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh
dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang
tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE.
Alergi ini
biasanya disebabkan karena kekebalan tubuh/ daya tahan tubuh seseorang yang lemah atau bisa juga
disebabkan oleh faktor keturunan. Jika kedua orang tuanya memiliki riwayat
alergi maka sang anak akan 70% kemungkinn terkena alergi. Sementara jika hanya
salah satu dari orangtuanya yang memiliki riwayat alergi, maka sang anak 30%
kemungkinannya untuk memiliki alergi. Alergen yang dimiliki oleh seorang anak
tidak tentu selalu sama dengan orangtuanya. Bisa saja lebih banyak ataupun
lebih sedikit. Pada kasus yang saya alami contohnya, ayah saya memiliki riwayat
alergi, tapi alergennya hanya 1, sementara saya memiliki 16 alergen.
Reaksi umum yang
timbul dari alergi biasanya adalah gatal-gatal pada kulit. Awalnya kulit akan
terasa panas dan berubah warna menjadi kemerahan, setelah itu akan terasa
gatal. Pada kasus beberapa orang (termasuk yang telah saya alami) setelah kulit
berubah warna menjadi kemerahan, akan mulai muncul bentol-bentol di kulit, baik
dari yang berukuran kecil sampai bentol-bentol yang berukuran besar(seperti
terkena ulat bulu atau bisa lebih parah lagi), bentol-bentol bisa timbul di
permukaan kulit yang terbuka, yang tertutup, di wajah, di punggung, di kulit
kepala bahkan di telapak tangan. Reaksi dari alergi ini tidak selalu hanya pada
kulit tetapi di bagian tubuh yang lain pun bisa timbul. Seperti di bagian mata.
Terkadang, mula-mula mata akan terasa buram, kemudian mata akan terasa panas
dan akhirnya terasa gatal.
Reaksi yang
termasuk kedalam kategori ‘parah’atau
berbahaya tinggi adalah reaksi pembengkakan karena alergi yang terjadi pada
organ tubuh bagian dalam. Reaksi ini biasa disebut dengan “Shock Anafilaksis”. Anafilaksis
merupakan suatu reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat
menyebabkan kematian. S.Anafilaksis ini
biasanya diawali oleh beberapa gejala diantaranya adalah ruam gatal,
pembengkakan tenggorokan, dan tekanan darah rendah. Umumnya, shock ini
disebabkan oleh gigitan serangga, makanan maupun obat.
Anafilaksis terjadi
karena adanya pelepasan protein oleh sel darah putih tertentu. Protein ini
merupakan senyawa penyebab reaksi alergi ataupun reaksi yang lebih berat. Pelepasan protein ini dapat disebabkan oleh reaksi
sistem imun ataupun oleh sebab lain yang tidak berkaitan dengan sistem imun.
Anafilaksis didiagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang. Tata
laksana awal adalah suntikan epinefrin yang kadang dikombinasikan dengan obat
lain.
Anafilaksis akan memberikan berbagai gejala yang berbeda dalam hitungan
menit atau detik. Gejala ini akan muncul dalam waktu 5-30 menit jika disebabkan
oleh suatu zat yang masuk kedalam aliran darah. Daerah yang umumnya terkena
efek adalah: kulit ,paru-paru dan saluran napas, saluran cerna, jantung dan
pembuluh darah, dan sistem saraf pusat. Biasanya
sistem yang akan ikut terlibat adalah sebanyak dua sistem atau lebih.
Gejala yng biasanya
terjadi adalah adanya tonjolan di kulit (kaligata), gatal-gatal, wajah dan
kulit kemerahan (flushing), atau bibir yang membengkak.Bila mengalami
pembengkakan di bawah kulit (angioedema), pasien tidak merasa gatal tetapi
kulitnya terasa seperti terbakar. Pembengkakan lidah atau tenggorokan juga
dapat terjadi.Gejala lain adalah hidung berair dan pembengkakan membran mukosa
pada mata dan kelopak mata (konjungtiva).Kulit mungkin juga kebiruan (sianosis)
akibat kekurangan oksigen.
Gejala yang
biasanya terjadi pada organ pernafasan adalah terasa sesak. Kemudian akan
terjadi perubahan suara, menjdi lebih tinggi (mengi) ataupun lebih rendah. Hal
ini disebabkan karena penyempitan saluran napas. Suara serak, nyeri saat
menelan, atau batuk juga dapat terjadi.
Gejala yang
terjaid pada jantung biasanya adalah
pembuluh darah jantung yang berkontraksi secara tiba-tiba (spasme arteri
koroner) karena adanya pelepasan histamin oleh sel tertentu di jantung. Keadaan ini mengganggu aliran darah ke
jantung, dan dapat menyebabkan kematian sel jantung (infark miokardium), atau
jantung berdetak terlalu lambat atau terlalu cepat (distrimia jantung), atau
bahkan jantung dapat berhenti berdetak sama sekali (henti jantung). Kemudian
tekanan darah pun dapat merendah yang diakibatkan oleh melebarnya pembuluh darah (syok distributif).
Gejala pada
perut dan usus dapat berupa nyeri kejang abdomen, diare, dan muntah-muntah.
Melebarnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sakit kepala.Penderita juga
bisa menjadi cemas atau merasa seperti akan mati.
Anafilaksis
adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi dengan tiba-tiba dan memengaruhi
banyak sistem tubuh. Hal ini disebabkan oleh pelepasan mediator inflamasi dan
sitokinesis dari sel mast dan basofil. Pelepasan ini biasanya merupakan suatu
reaksi sistem imun, tetapi dapat juga disebabkan kerusakan pada sel-sel ini
yang tidak berkaitan dengan reaksi imun.
Ketika
anafilaksis tidak disebabkan oleh respons imun, imunoglobulin E(IgE) berikatan
dengan materi asing yang menyebabkan reaksi alergi (antigen). Ketika
anafilkasis tidak disebabkan oleh respons imun, reaksi ini disebabkan oleh
adanya faktor yang secara langsung merusak sel mast dan basofil, sehingga
keduanya melepaskan histamin dan senyawa lain yang biasanya berkaitan dengan
reaksi alergi (degranulasi).
1.
Gejala pada kulit atau jaringan mukosa bersamaan
dengan sesak napas atau tekanan darah rendah
2.
Terjadinya dua atau lebih gejala berikut ini:-
a. Gejala pada kulit atau mukosa
b. Sesak napas
c. Tekanan darah rendah
d. Gejala saluran cerna
3.
Tekanan darah rendah setelah terpapar alergen tersebut
Untuk
mengetahui apa saja alergen yang dimiliki oleh seseorang, sebaiknya segera dilakukan tes. Biasanya berupa tes
IgE, Prick Test. Setelah ditest, maka penyebab dari alergi (alergen) yang
dimiliki oleh seseorang akan diketahui dengan jelas. Tidak menutup kemungkinan
jika alergen akan bertambah maupun berkurang. Alergi ini sulit dihilangkan.
Jika meminum obat saat alergi, sebenarnya hal ini bukanlah untuk menghilangkn
alergi, melainkan hanya untuk meringankan reaksi alergi. Bahkan, jika kita
terlalu seringg mengonsumsi obat alergi akan berdampak buruk bagi tubuh kita.
Seperti melemahnya sistem imunitas tubuh dan juga gangguan pada lambung jika
kita kurang mengonsumsi air putih. Cara untuk menjegah shock ini terjadi adalah
dengan menghindari alergen (pemicu alergi).
Jika telah
terjadi, segera minum obat yang biasa dikonsumsi untuk mengurangi reaksi
alergi, kemudian cepat pergi ke rumah sakit terdekat (ke UGD) untuk ditangani
lebih lanjut. Biasanya akan disuntikkan antihistamin atau suntikan epinefrin
yang bisa saja dikombinasikan dengan obat lainnya untuk mengurangi reaksi shock
anafilaksis. Segeralah lakukan penanganan tersebut apabila shock terjadi,
karena jika penanganannya terlambat dapat timbul reaksi yang parah di tubuh dan
tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kematian.
0 komentar:
Posting Komentar